Cedera yang dialami oleh Pablo Martin Paez Gavira, atau yang lebih dikenal dengan Gavi, dalam pertandingan antara Spanyol dan Georgia di kualifikasi Piala Eropa 2024 menjadi peringatan akan rentannya pemain muda terhadap cedera. Gavi terpaksa menepi selama 8 bulan karena cedera ACL (ligamen persendian lutut) dan lateral meniscus (tulang rawan lutut).

Sejak debutnya pada usia 17 tahun pada Agustus 2021, Gavi telah menjadi andalan di lini tengah Barcelona. Namun, cedera yang dideritanya pada usia 19 tahun mengganggu produktivitasnya, memberikan gambaran tentang ketidakpastian masa depan yang dapat dihadapi oleh para pemain muda.

Meninjau jam terbangnya, Gavi telah bermain dalam banyak pertandingan untuk usianya yang masih muda. Musim ini saja, dia telah turun ke lapangan sebanyak 15 kali untuk Barcelona, dengan 13 penampilan sebagai starter. Di tim nasional, Gavi juga telah mengumpulkan 8 caps. Total 1746 menit Gavi bermain di level elit semua kompetisi.

Pemain Muda yang Penuh Potensi, Namun Rentan Terhadap Cedera

Mendapatkan kepercayaan dari pelatih sejak usia dini tentu merupakan impian bagi banyak pemain sepakbola muda. Namun, fenomena pemain muda yang menjadi andalan klub profesional namun rentan terhadap cedera bukanlah hal yang jarang terjadi.

READ  Profil Aji Kusuma: Penyerang Persija dan Timnas Indonesia

Tabel berikut merangkum menit bermain sejumlah pemain sebelum mereka mencapai usia 20 tahun. Data yang dikumpulkan hanya mencakup kompetisi senior, mengingat intensitas permainan di level junior tidak sebanding dengan sepakbola profesional.

Dua legenda, Cristiano Ronaldo dan Lionel Messi, tidak menduduki posisi teratas dalam tabel tersebut. Ronaldo bahkan tidak mencatatkan rata-rata lebih dari 60 menit per pertandingan meskipun telah mengumpulkan 122 caps saat masih remaja.

Harry Kane, yang saat ini berusia 30 tahun, hanya bermain selama 3922 menit dalam 71 pertandingan sebelum usianya mencapai dua puluh. Sementara itu, pemain Bayern Munchen, yang telah memecahkan rekor gol pemain Inggris di Bundesliga, hanya mencatatkan waktu bermain yang sedikit sebelum usianya dua puluh.

Di sisi lain, ada pemain-pemain yang terkenal karena rentan terhadap cedera, namun mereka telah bermain lebih dari 8000 menit sejak awal karir mereka. Pemain seperti Arjen Robben, Eden Hazard, dan Neymar Jr. disayangkan karena bakat mereka sering kali terganggu oleh cedera.

Ousmane Dembele, yang sering kali terkena cedera, juga tercatat dalam tabel dengan 5509 menit bermain. Namun, sebelum rata-ratanya turun, Dembele telah bermain lebih dari 70 menit per pertandingan pada usia 18 tahun.

READ  Profil dan Perjalanan Karier Hugo Samir Winger Timnas Indonesia

Kasus serupa dialami oleh Jack Wilshere yang, sejak usia 18 tahun, telah bermain rata-rata 71 menit per pertandingan. Namun, dia absen selama musim 2011/2012 karena cedera, ketika usianya belum mencapai 20 tahun.

Nasib Pemain Muda di Liga 1 Indonesia

Jika melihat isu yang serupa dalam Liga 1 2023/24, banyak klub yang belum sepenuhnya memberikan kepercayaan kepada pemain muda mereka. Mayoritas pemain muda yang turun ke lapangan melakukannya karena regulasi PSSI yang mewajibkan minimal satu pemain U-23 bermain selama 45 menit setiap pertandingan.

Data menunjukkan bahwa hanya sedikit pemain muda yang telah bermain lebih dari 2000 menit, dengan rata-rata waktu bermain sekitar 78,76 menit per pertandingan. Meskipun beberapa pemain telah melebihi 1000 menit bermain, rata-rata waktu bermain per pertandingan tidak melebihi 70 menit.

Meskipun demikian, pemain muda Liga 1 dan pemain muda di tim nasional masih relatif aman dari cedera hingga saat ini. Namun, faktor lain dapat menyebabkan pemain muda harus menepi, termasuk kelebihan menit bermain. Beberapa kasus penurunan performa akibat intensitas bermain yang tinggi telah terjadi.

Perlunya Tindakan Preventif

Sebuah penelitian yang dipublikasikan dalam Journal of Athletic Training mengungkapkan bahwa ada hubungan antara menit bermain dan risiko cedera, terutama untuk pemain muda. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemain muda lebih rentan terhadap cedera saat latihan daripada saat pertandingan.

READ  Biografi Justin Hubner: Statistik serta Perjalanan Karier

Dengan demikian, klub dan federasi perlu mengambil langkah-langkah preventif untuk melindungi pemain muda dari cedera. Ini termasuk tidak memberikan terlalu banyak menit bermain kepada mereka, serta memperhatikan intensitas latihan yang sesuai dengan perkembangan fisik mereka.

Selain itu, perlunya pengaturan kompetisi berjenjang usia yang dapat memberikan pemain muda kesempatan untuk berkembang secara bertahap tanpa terlalu terbebani dengan intensitas permainan yang tinggi. Hal ini tidak hanya membantu dalam pembinaan generasi selanjutnya, tetapi juga dalam menghindari risiko cedera yang berpotensi merugikan karir pemain muda di masa depan.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here